Gangguan Kontrol Impuls yang tidak diklasifikasikan dimanapun & Pharaphilia dan gangguan seksual yang tidak terklasifikasikan dimanapun

Gangguan Kontrol Impuls yang tidak diklasifikasikan dimanapun
Ø  Intermitent Explosive Disorder : kegagalan untuk menahan ledakan emosi dengan merusak barang barang disekitar ketika terjadi stressor
Ø  Kleptomania : kegagalan menahan dorongan untuk mencuri benda yang tidak dibutuhkan atau tidak bernilai untuknya, hanya untuk kepuasan semata tanpa ada halusinasi.
Ø  Piromania : kegagalan menahan dorongan untuk memulai membakar semata mata untuk kepuasan dan menghilangkan ketegangan
Ø  Gambling patologis / Ludomania : kegagalan untuk menahan kemauan untuk berjudi, melakukan judi bertujuan untuk kesenangan dan menghilangkan perasaan cemas,depresi dll. berhubungan dengan keadaan ekonomi, bisa dikatakan kecanduan judi, jadi apa pun dilakukan agar dapat melakukan judi, jika mengalami rugi individu tetap akan berjudi dengan meminjam uang dari orang lain
Ø  Trichotilomania / Trichotilosis : dorongan untuk menarik/membersihkan rambut / mencabut rambut kepala sampai menyebabkan kehilangan banyak rambut untuk memenuhi kesenangan, tidak ada hubungan dengan penyakit kulit dan gangguan lainnya.
Ø  Compulsive buying : membeli barang barang yang tidak dibutuhkan karena merasa adalah pengalaman yang asyik dan tidak tertahankan
Ø  Gender identity disorder : gangguan identitas kelamin, memiliki keinginan menjadi jenis kelamin yang lain, pada orang dewasa pada awalnya disebut transeksualisme

Pharaphilia dan gangguan seksual yang tidak terklasifikasikan dimanapun
Pharapilia adalah penyimpangan perilaku seksual ditandai dengan melakukan aktivitas seksual dengan cara yang aneh, yang terkadang dianggap masih bisa ditoleransi, dan pada beberapa orang dengan melakukan perilaku tersebut agar dapat orgasme.
Jenis jenis pharaphilia :
1.      Exibitionisme  : doronagan perilaku seksual untuk menunjukkan bagian tubuh yang tidak pantas ke public atau semipublic seperti bokong, payudara, dan kelamin untuk tujuan kesenangan agar yang melihat terkejut.
2.      Fethisme : gangguan prilaku seksual dengan cirri seorang tidak memiliki gairah seksual/  penurunan libido jika tidak menggunakan atau menyentuh benda benda tertentu ketika melakukan hubungan seperti, sepatu, celana dalam, lingerie, dll.
3.      Frotteurism : dorongan untuk melakukan perilaku seksual dengan menyentuh atau menggosok penis ereksi atau alat kelamin atau bagian tubuh lainnya terhadap orang yang tidak menginginkan hal tersebut yang dilakukan ditempat ramai dan padat seperti kereta dan konser.
4.      Pedophilia : perilaku seksual yang dilakukan oleh dewasa muda 16 tahun ++ terhadap anak usia dibawah 13 tahun .
Tipe :
Ø  Tertarik pada pria
Ø  Tertarik pada wanita
Ø  Tertarik keduanya
Ø  Dibatasi oleh persaudaraan
Ø  Tertarik pada anak anak
5.      Sexual Masochisme : dorongan melakukan perilaku seks dengan kelakuan yang tidak manusiawi , melibatkan kekerasan, dan menyakitkan, seperti memukul, mengencingi dll.
6.      Sexual Sadism : dorongan perilaku seksual yang hampir sama dengan masochisme tetapi memiliki tingkat yang lebih parah
7.      Voyeurisme : memiliki ciri minat memata matai atau mengintip perilaku pribadi seseorang seperti telanjang, melakukan hubungan seks, dan membuka baju
8.      Transvestic Fetishme : gangguan perilaku seks ditandai dengan ketertarikan melakukan seks dengan memakai benda yang dipunyai lawan jenis, contoh : laki laki menggunakan lingerie.
Pharaphilia yang tidak terklasifikasikan :
Telepon scatologia (panggilan telepon cabul), necrophilia (mayat), partialism (eksklusif fokus pada bagian tubuh), zoophilia (hewan), coprophilia (tinja), klismaphilia (enema), dan urophilia (urin).
Gangguan psikologis dan perilaku seksual terkait perkembangan dan orientasi seks
Ø  Sexual maturation disorder : ketidakpastian identitas kelamin yang menyebabkan kecemasan dan depresi
Ø  Ego-dystonic sexual orientation : Identitas kelamin tidak diragukan, tetapi keinginannya menjadi individu yang berbeda

Ø  Sexual relationship disorder : ketidakpastian indentitas kelamin menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan hubungan seksual primer dengan pasangan.
Powered By Blogger