Kesimpulan Gizi Buruk
Gizi Buruk adalah terlihat sangat kurus dan atau edema, dengan Growth Chart dibawah -3SD baik itu PB maupun BB.
Rangenya :
< -3 SD = sangat kurus ( gizi buruk )
-3 SD – ( -2 SD ) = kurus ( gizi kurang )
-2 Sd - +2SD = normal ( gizi baik )
>+2SD = gemuk ( gizi lebih )
Ada 3 jenis :
1. Gizi buruk dengan edema ( Kwarshiorkor )
Edemanya bersifat pitting edema ( jika dicubit maka akan terlihat bekas cubitan ).
Ada 3 derajat :
+ = hanya kedua punggung kaki
++ = kedua tungkai dan lengan bawah
+++ = edema seluruh tubuh ( wajah dan perut )
Dengan melihat derajatnya, kita dapat memperkirakan cairan yang seharusnya diberikan.
Perubahan yang terjadi antara lain :
Hipotrofi otot
Adanya Crazy Pavement Dermatosis : Muncul bercak merah muda yang meluas dan berubah menjadi coklat kehitaman dan mengelupas
Rambut merah, mudah dicabut
Hepatomegali
2. Gizi buruk tanpa edema ( Marasmus )
Gizi buruk tanpa edema. Perubahan yang terjadi :
Terlihat sangat kurus, sehingga seperti tulang dilapisi kulit.
Wajah keriput seperti orang tua
Kulit bokong dan paha juga keriput karena jaringan lemak subkutan yang sedikit/tidak ada sehingga terlihat seperti celana yang longgar ( Baggy Pants )
Perut umumnya cekung
Ditemui Piano Sign atau Iga Gambang
Rambut Hitam
Atrofi Otot
3. Marasmickwarshiorkor
Ditemukan manifes dari 2 jenis seblumnya.
Tata cara pemeriksaan anak gizi buruk
Anamnesis awal – untuk mengetahui 3 tanda bahaya :
1. Syok / Renjatan
2. Letargis/ Gangguan kesadaran
3. Dehidrasi/Diare/Muntah
Atau Kedaruratan Medis –
4. Hipoglikemia
5. Hipotermi
Pada pem. Fisik lanjut, temukan apakah ada tanda2 def. Vit. A
Analisis diet :
Food recall : kuantitas makanan
Food frequency : kualitas makanan
4 Fase Perawatan dan Pengobatan Gizi buruk
**Semua formula dibuat dalam 100 ml cairan yang harus mengandung energi,protein, dan mineral sesuai kebutuhan setiap fase.
Jadi perbedaan F75 dan F100 adalah kandungan energi F75 adalah 75kalori sedangkan dalam F100 mengandung 100kalori.
1. Fase Stabilisasi (umumnya 1-2 hari )
Atasi kedaruratannya
Pemberian Formula F75
Energi 80-100 /kgBB/hari
Protein 1-1,5 gr/KgBB/hari
Cairan : u/ edema 100ml/kgBB
u/ non edema 130ml/kgBB
Tidak boleh diberikan tablet besi
2. Fase Transisi ( umumnya 5-7 hari )
Masa transisi, berikan adaptasi tubuh untuk menerima peningkatan pemberian kalori dengan pemberian bertahap.
Energi 100-150/kgBB/hari
Protein 2-3 gr/KgBB/hari
Cairan F75-F100 atau 150ml/kgBB/hari
3. Fase Rehabilitasi ( 2-4 minggu )
Fase tumbuh kejar untuk mengembalikan jumlah jaringan yang hilang. Tingkatkan pemberian energi sesuai kemampuan.
Energi 150-220/kgBB/hari
Protein 4-6 g/KgBB/hari
Cairan F100 atau 150-200ml/KgBB/hari
Bisa ditambahkan makanan secara bertahap
4. Fase Tindak Lanjut ( 4- 5 bulan )
Setelah rawat inap, pasien pulan dan Terus lakukan Fase tumbuh kejar dengan pemberian F100.
Kontrol setiap 2 minggu pada bulan 1, dan 2.
Kontrol setiap bulan selanjutnya
Lengkapi imunisasi, imunisasi hanya boleh dilakukan setelah fase rehabilitasi.
Perhatikan asupan Vit. A
Obati penyakit penyerta
Dan koseling gizi pada ibu.
10 Langkah tatalaksana anak gizi buruk
1. Dianggap hipoglikemi : <3 mmol/L atau 54 mg/dL. Jika tidak ada peralatan yang dapat digunakan untuk menilai gula darah, semua anak gizi buruk dianggap hipoglikemia.
Penanganan :
2. Suhu Aksila < 36 ⁰C ukur selama 5 menit. Biasanya bersama hipoglikemi.
Jika ada hipoglikemia + hipotermia = infeksi serius, dan harus ditangani ketiganya.
Penanganan :
3. Cegah dan tangani Dehidrasi
Temukan Tanda2 Dehindrasi ada 8 :
Penangan Dehidrasi
Beri ReSoMal ( Rehydration Solution for Malnutrion ) adalah oralit yang dincerkan 2x ( berdasarkan kadar Na agar tidak terjadi hyperosmoloratis > Hypervolemia vaskular > gagal jantung ), ditambah dengan gula pasir dan elektrolit( K, Mg, Cu, Zn ) u / mix mineral. Jika mix mineral/elektrolit tidak ada bisa dibuat ReSoMal pengganti.
4. Untuk memperbaiki keseimbangan elektrolit, biasanya anak Gizi buruk memiliki K<Na, jadi K bisa dimasukkan didalam formula F75,100, dan ReSoMal.
5. Pengobatan Infeksi jelas / tidak ada komplikasi : kotrimoksazol oral selama 5 hari
Ada komplikasi : gentamisin iv/im selama 7 hari + ampsilin iv/im 2 hari, lanjutkan amoxilin selama 5 hari.
Dalam 48 jam tidak membaik berikan kloramfenikol selama 10 hari.
Jika ada infeksi khsusus, berikan antibiotik sesuai penyebab.
6. Kekurangan gizi mikro : Berikan Vit A,B,C, asam folat, dan zat besi.
Fe diberikan setelah minggu kedua fase rehabilitasi
Gejala def. Vit A :
Bercak Bitot ( Bitot Spot )
Nanah / radang
Kornea keruh
Ulkus kornea
Pernah sakit campak 3 bulan terakhir
Tatalaksananya beri kapsul sesuai umur hingga hari ke 15. Jika tidak ditemui gejala seperti diatas cukup diberikan pada hari pertama dosis kapsul sesuai umur.
Dosisnya <6 bulan = ½ kapsul biru, 6-11 bln = 1 kapsul biru ( 100.000 SI ), 1-5 tahun = 1 kapsul merah ( 200.000 SI )
7. Berikan makanan utk stabilisasi dan transisi
8. Berikan makanan untuk tumbuh kejar ( rehabilitasi ) dan Fase tindak lanjut,
Tambahan makanan : BB < 7 kg = makanan lembik
BB ≥ 7 kg = makanan lunak
9. Berikan stimulasi tumbuh kembang
Stimulasi 15-30 menit/sesi utk kemampuan yang belum tercapai.
Aspek yang harus dipenuhi ada 4 :
Motorik kasar
Motorik halus
Kemampuan Bicara dan Bahasa
Kemampuasn bersosialisasi dan mandiri
10. Persiapan tindak lanjut di rumah.
1. Anak sadar/ aktif, edema sudah berkurang/hilang, dan nafsu makan baik.
2. Tidak ada komplikasi.
3. Ibu sudah mendapatkan konseling gizi dan mengerti cara merawatnya
Perawatan dan pemberian stimulus di rumah tetap dilakukan, dengan penuh perhatian orang tua.
Kontrol ulang : Bulan pertama : 1x/minggu
Bulan kedua : 2x/bulan atau 1x/2minggu
Bulan ke-3 hingga 6 dan selanjutnya : 1x/bulan.
Dan lengkapi imunisasi dasar,
Hal yang harus diingat :
1. Jangan berikan suplemen/tablet besi sebelum minggu ke2 fase rehabilitasi
2. Jangan berikan cairan intravena, kecuali syok berat/dehidrasi
3. Jangan memberikan protein terlalu tinggi
4. Jangan memberikan obat diuretik pada edemanya ( Kwashiorkor ).
Penyakit Penyerta baca sendiri !! Banyak x dan penting semua.
Tindakan dan pengobatan penyakit penyerta/penyulit