Inkontinensia Urin adalah keluarnya urin paa saat yang tidak diinginkan, atau tidak tertahannya lagi pengeluaran urin.
Dampak iatrogenik akibat pemberian obat :
1. Alfa bloker : relaksasi sfingter urethra
2. Alfa agonis : kontrasi urethra > retensi urin > volumer urin yang selalu ada.
3. ACE inhibitor : menyebabkan batuk > IU stres
4. CCB ( Calsium channel blocker ) : menurunkan kontraksi VU > dampak diuresis seperti obat diuretik.
5. Alkohol, kafein, diuretik : poliuri
6. Beta agonis : mengganggu relaksasi urethra
Jenis2 inkontinensia urin :
1. akut.
Penyebab IU akut reversibel :
Delirium
Restricted mobility, retention urin
Infection, impaction
Pharemaceutical, polyuri
atau
Delirium
Inflamatory, infection
Atropic vaginitis
Pharmaceuticals
Psycological disorder
Endocrine disorder
Restriction mobility
Stool impaction
2. persisten/ kronik
Jenis2 IU persisten ada 5 :
1. IU setres : terjadi kelemam sfingter urethra sehingga ketika peningkatan tekanan intra abdomen seperti batuk, menyebabkan keluarnya urin.
2. IU urge : terjadi gejala OAB ( overacvtivebladder ) dimana otot detrusor kontraksi berlebihan spontan maupun dirangsang, baik berupa IU urge ataupun bukan.
3. IU overflow : volume urin yang selalu ada, atau dengan kata lain kapasitas VU yang mengecil sehingga batas ambang mudah tercapai ditambah lagi saluran urethra yang mengalami gangguan baik neurologis, maupun anatomis.
4. IU fungsional : gangguan fungsi kognitif seperti demensia.
5. IU campuran : campuran setres dan urgensi
Indikasi penggunaan kateter kronik :
1. Persisten IU, infeksi sistemik, disfungsi ginjal
2. Tidak bisa ditangani dengan operas, dan katerisasi intermitent.
3. IU menyebabkan iritasi, dan memperburuk penyembuhan.
4. Permintaan/disukai pasien, pasien merasa tdk nyaman jika harus menganti pakaian karena selalu tidur sehingga takut ngompol di kasur.